Janganlah kamu mencaci-maki sahabat-sahabatku. Kalau ada orang yang menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, tidak akan mencapai satu cupak[1] atau separonya dari yang telah mereka infakkan. (Mashabih Assunnah)

[1] Satu cupak kurang lebih 1 Ons

Kamis, 19 April 2012

MU'ADZ BIN JABAL ra


MU'ADZ BIN JABAL ra
Tatkala Rasulullah mengambil bai'at dari orang-orang Anshar pada perjanjian Aqabah yang kedua, diantara para utusan yang terdiri atas 70 orang itu terdapat seorang anak muda dengan wajah berseri, pandangan menarik dan gigi putih berkilat serta memikat perhatian dengan sikap dan ketenangannya. Dan jika bicara maka orang yang melihat akan tambah terpesona karenanya . . . .!
Nah, itulah dia Mu'adz bin Jabal r.a . . . . .
Dan kalau begitu, maka ia adalah seorang tokoh dari kalangan anshar yang ikut bai'at pada perjanjian Aqabah kedua, hingga termasuk Ashshabiqul Awwalun, golongan yang pertama masuk Islam. Dan orang yang lebih dulu masuk Islam dengan keimanan serta keyakinannya seperti dimikian, mustahil tidak akan turut bersama Rasulullah dalam setiap perjuangan. Maka demikianlah halnya Mu'adz . . . .
Tetapi kelebihannya yang paling menonjol dan keitstimewaannnya yang utama ialah fiqih atau keahliannya dalam soal hukum. Keahliannya dalam fiqih dan ilmu pengetahuan ini mencapai taraf yang menyebabkannya berhak menerima pujian dari Rasulullah SAW dengan sabdanya : "Ummatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu'adz bin Jabal."
Dalam kecerdasan otak dan keberaniannya mengemukakan pendapat, Mu'adz hampir sama dengan Umar bin Khattab. Ketika Rasulullah SAW hendak mengirimnya ke Yaman, lebih dulu ditanyainya : "Apa yang menjadi pedomanmu dalam mengadili sesuatu, hai Mu'adz?" Kitabullah", ujar Mu'adz. "Bagaimana jika kamu tidak jumpai dalam Kitabullah?", tanya Rasulullah pula. "Saya putus dengan Sunnah Rasul", ujuar Mu'adz. "Jika tidak kamu temui dalam Sunnah Rasulullah?" "Saya pergunakan fikiranku untuk berijtihad, dan saya takkan berlaku sia-sia". Maka berseri-serilah wajah Rasulullah, sabdanya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridhai oleh Rasulullah . . . ."
Maka kecintaan Mu'adz terhadap Kitabullah dan Sunnah Rasulullah tidak menutup pintu untuk mengikuti buah fikirannya, dan tidak menjadi penghalang bagi akalnya untuk memahami kebenaran-kebenaran dahsyat yang masih tersembunyi yang menunggu usaha orang yang akan menghadapi dan menyingkapnya.
Dan mungkin kemampuan untuk berijtihad dan keberanian menggunakan otak dan kecerdasan inilah yang menyebabkan Mu'adz berhasil mencapai kekayaan dalam ilmu fiqih, mengatasi teman dan saudara-saudaranya hingga dinyatakan oleh Rasulullah sebagai "orang yang paling tahu tentang yang halal dan yang haram". Dan cerita-cerita sejarah melukiskan dirinya bagaimana adanya, yakni sebagai otak yang cermat dan jadi penyuluh serta dapat memutuskan persoalan dengan sebaik-baiknya . . . .
Di bawah ini kita muat cerita tentang A'idzullah bin Abdillah yakni ketika pada suatu hari di awal pemerintahan Khalifah Umar, ia masuk mesjid bersama beberapa orang shahabat, katanya:
"Maka duduklah saya pada suatu majlis yang dihadiri oleh tiga puluh orang lebih, masing-masing menyebutkan sebuah hadits yang mereka terima dari Rasulullah SAW. Pada halaqah atau lingkaran itu ada seorang anak muda yang amat tampan . . . . hitam manis warna kulitnya, bersih, manis tutur katanya dan termuda usianya di antara mereka. Jika pada mereka terdapat keraguan tentang suatu hadits, mereka tanyakan kepada anak muda itu yang segera memberikan fatwanya, dan ia tak hendak berbicara kecuali bila diminta . . . . Dantatkala majlis itu berakhir, saya dekati anak muda itu dan saya tanyakan siapa namanya, ujarnya: Saya adalah Mu'adz bin Jabal."
Shahar bin Hausyab tidak ketinggalan memberikan ulasan, katanya:
"Bila para shahabat berbicara sedang di antara mereka hadir Mu'adz bin Jabal, tentulah mereka akan sama meminta pendapatnya karena kewibawaannya . . . .!"
Dan Amirul Mu'minin Umar r.a. sendiri sering meminta pendapat dan buah fikirannya. Bahkan dalam salah satu peristiwa di mana ia memanfaatkan pendapat dan keahliannya dalam hukum, Umar pernah berkata: "Kalau tidaklah berkat Mu'adz bin Jabal, akan celakalah Umar!"
Dan ternyata Mu'adz memiliki otak yang terlatih baik dan logika yang menawan serta memuaskan lawan, yang mengalir dengan tenang dan cermat. Dan di mana saja kita jumpai namanya - di celah-celah riwayat dan sejarah, kita dapati ia sebagi yang selalu menjadi pusat lingkaran. Di mana ia duduk selalulah dilingkungi oleh manusia.
Ia seorang pendiam, tak hendak bicara kecuali atas permintaan hadirin. Dan jika mereka berbeda pendapat dalam suatu hal, mereka pulangkan kepada Mu'adz untuk memutuskannya. Maka jika ia telah buaka suara, adalah ia sebagimana dilukiskan oleh salah seorang yang mengenalnya: "Seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya dan mutiara . . . ."
Dan kedudukan yang tinggi di bidang pengetahuan ini serta penghormatan Kaum Muslimin kepadanya, baik selagi Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat, dicapai Mu'adz sewaktu ia masih muda. Ia meninggal dunia di masa pemerintahan Umar, sedang usianya belum 33 tahun . . . .!
Mu'adz adalah seorang yang murah tangan, lapang hati dan tinggi budi. Tidak suatupun yang diminta kepadanya, kecuali akan diberinya secara berlimpah dan dengan hati yang ikhlas. Sungguh kemurahan Mu'adz telah menghabiskan semua hartanya.
Ketika Rasulullah SAW wafat, Mu'adz masih berada di Yaman, yakni semenjak ia dikirim Nabi ke sana untuk membimbing Kaum Muslimin dan mengajari mereka tentang seluk-seluk Agama.
Di masa pemerintahan Abu Bakar, Mu'adz kembali ke Yaman, Umar tahu bahwa Mu'adz telah menjadi seorang yang kaya raya, maka diusulkan Umara kepada khalifah agar kekayaannya itu dibagi dua. Tanpa menunggu jawaban Abu Bakar, Umar segera pergi ke rumah Mu'adz dan mengemukakan masalah tersebut.
Mu'adz adalah seorang yang bersih tangan dan suci hati. Dan seandainya sekarang ia telah menjadi kaya raya, maka kekayaan itu diperolehnya secara halal, tidak pernah diperolehnya secara dosa bahkan juga tak hendak menerima barang yang syubhat. Oleh sebab itu usul Umar ditolaknya dan alasan yang dikemukakannya dipatahkannya dengan alasan pula . . . . Umar berpaling meninggalkannya.
Pagi-pagi keesokan harinya Mu'adz pergi ke rumah Umar. Demi sampai di sana, Umar dirangkul dan dipeluknya, sementara air mata mengalir mendahului perkataannya, seraya berkata:
"Malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah anda datang, hai Umar dan menyelamatkan saya . . . . !"
Kemudian bersama-sama mereka datang kepad abu Bakar, dan Mu'adz meminta kepada khalifah untuk mengambil seperdua hartanya. "Tidak satupun yang akan saya ambil darimu", ujar Abu Bakar. "Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik", kata Umar menghadapkan pembicaraannya kepada Mu'adz.
Andai diketahuinya bahwa Mu'adz memperoleh harta itu dari jalan yang tidak sah, maka tidak satu dirham pun Abu Bakar yang shaleh itu akan menyisakan baginya. Namun Umar tidak pula berbuat salah dengan melemparkan tuduhan atau menaruh dugaan yang bukan-bukan terhadap Mu'adz. Hanya saja masa itu adlah mas gemilang, penuh dengan tokoh-tokoh utama yang berpacu mencapai puncak keutamaan. Di antara mereka ada yang berjalan secara santai, tak ubah bagi burung yang terbang berputar-putar, ada yang berlari cepat, dan ada pula yang berlari lambat, namun semua berada dalam kafilah yang sama menuju kepada kebaikan…………
Mu'adz pindah ke Syria, di mana ia tinggal bersama penduduk dan orang yang berkunjung ke sana sebagi guru dan ahli hukum. Dan tatkala Abu Ubaidah - amir atau gubernur militer di sana - serta shahabat karib Mu'adz meninggal dunia, ia diangkat oleh Amirul Mu'minin Umar sebagai penggantinya di Syria. Tetapi hanya beberapa bulan saja ia memegan jabatan itu, ia dipanggil Allah untuk menghadap-Nya dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri.
Umar r.a. berkata:

"Sekiranya saya mengangkat Mu'adz sebagai pengganti, lalu ditanya oleh Allah kenapa saya mengangkatnya, maka akan saya jawab: Saya dengar Nabi-Mu bersabda: Bila ulama menghadap Allah Azza wa Jalla, pastilah Mu'adz akan berada di antara mereka . . . . !"
Mengangkat sebagai pengganti yang dimaksud Umar di sisi ialah penggantinya sebagi khalifah bagi seluruh Kaum Muslimin, bukan kepala sesuatu negeri atau wilayah.
Sebelum menghembuskan nafasnya yang akhir, Umar pernah ditanyai orang: "Bagaimana jika anda tetapkan pengganti anda?" artinya anda pilih sendiri orang yang akan menjadi khalifah itu, lalu kami bai'at dan menyetujuinya . . . .? Maka ujar Umar:
"Seandainya Mu'adz bin Jabal masih hidup, tentu saya angkat ia sebagi khalifah, dan kemudian bila saya menghadap Allah Azza wa Jalla dan ditanya tentang pengangkatannya: Siapa yang kamu angkat menjadi pemimpin bagi ummat manusia, maka akan saya jawab: Saya angkat Mu'adz bin Jabal setelah mendengar Nabi bersabda: Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin golongan ulama di hari qiamat."
Pada suatu hari Rasulullah SAW, bersabda: "Hai Mu'adz! Demi Allah saya sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis shalat mengucapkan: Ya Allah, bantulah daku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu."
Tepat sekali: "Ya Allah, bantulah daku . . . !"

Rasulullah SAW selalu mendesak manusia untuk memahami makna yang agung ini yang maksudnya ialah bahwa tiada daya maupun upaya, dan tiada bantuan maupun pertolongan kecuali dengan pertolongan dan daya dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar . . . .
Mu'adz mengerti dan memahami ajaran tersebut dan telah menerapkannya secara tepat . . . . Pada suatu pagi Rasulullah bertemu dengan Mu'adz, maka tanyanya:
  • Bagaimana keadaanmu di pagi hari ini, hai Mu'adz?
  • Di pagi hari ini aku benar-benar telah beriman, ya Rasulullah, ujar Mu'adz
  • Setiap kebenaran ada hakikatnya, ujar Nabi pula, maka apakah hakikat keimananmu?
  • Ujar Mu'adz: Setiap berada di pagi hari, aku menyangka tidak akan menemui lagi waktu sore. Dan setiap berada di waktu sore, aku menyangka tidak akan mencapai lagi waktu pagi . . . . Dan tiada satu langkah pn yang kulangkahkan, kecuali aku menyangka tiada akan diiringi dengan langkah lainnya . . . . Dan seolah-olah kesaksian setiap ummat jatuh berlutut, dipanggil melihat buku catatannya . . . . Dan seolah-olah kusaksikan penduduk surga menikmati kesenangan surga . . . . Sedang penduduk neraka menderita siksa dalam neraka. Maka sabda Rasulullah SAW : Memang, kamu mengetahuinya, maka pegang teguhlah jangan dilepaskan . . . . !
Benar dan tidak salah . . . . Mu'adz telah menyerahkan seluruh jiwa raga dan nasibnya kepada Allah, hingga tidak suatu pun yang tampak olehnya hanyalah Dia . . . ! Tepat sekali gambaran yang diberikan Ibnu Mas'ud tentang kepribadiannya. katanya:
"Mu'adz adalah seorang hamba yang tunduk kepada Allah dan berpegang teguh kepada Agama-Nya. Dan kami menganggap Mu'adz serupa dengan Nabi Ibrahim a.s . . . ."
Mu'adz senantiasa menyeru manusia untuk mencapai ilmu dan berdzikir kepada Allah . . . . Diserunya mereka untuk mencari ilmu yang benar lagi bermanfaat, dan katanya:
"Waspadalah akan tergelincirnya orang yang berilmu! Dan kenalilah kebenaran itu dengan kebenaran pula, karena kebenaran itu mempunyai cahaya . . . .!"
Menurut Mu'adz, ibadat itu hendaklah dilakukan dengan cermat dan jangan berlebihan.
Pada suatu hari salah seorang Muslim meminta kepadanya agar diberi pelajaran.
-Apakah anda sedia mematuhinya bila saya ajarkan? tanya Mu'adz
- Sungguh, saya amat berharap akan mentaati anda! ujar orang itu. Maka kata Mu'adz kepadanya:
"Shaum dan berbukalah . . . .!"
Lakukanlah shalat dan tidurlah . . . .!!!
Berusahalah mencari nafkah dan janganlah berbuat dosa . . . .
Dan janganlah kamu mati kecuali dalam beragama Islam . . . .
Serta jauhilah do'a dari orang yang teraniaya . . . .
Menurut Mu'adz, ilmu itu ialah mengenal dan beramal, katanya: "Pelajarilah segala ilmu yang kalian sukai, tetapi Allah tidak akan memberi kalian mafaat dengan ilmu itu sebelum kalian mengamalkannya lebih dulu . . . .!"
Baginya iman dan dzikir kepada Allah ialah selalu siap siaga demi kebesaran-Nya dan pengawasan yang tak putus-putus terhadap kegiatan jiwa. Berkata Al-Aswad bin Hilal:
"Kami berjalan bersama Mu'adz, maka katanya kepada kami; Marilah kita duduk sebentar meresapi iman . . . .!"
Mungkin sikap dan pendiriannya itu terdorang oleh sikap jiwa dan fikiran yang tiada mau diam dan bergejolak sesuai dengan pendiriannya yang pernah ia kemukakan kepada Rasulullah, bahwa tiada satu langkah pun yang dilangkahkannya kecuali timbul sangkaan bahwa ia tidak akan mengikutinya lagi dengan langkah berikutnya. Hal itu ialah karena tenggelamnya dalam mengingat-ingat Allah dan kesibukannya dalam menganalisa dan mengoreksi dirinya . . . .
Sekarang tibalah ajalnya, Mu'adz dipanggil menghadap Allah . . . Dan dalam sakarat maut, muncullah dari bawah sadarnya hakikat segala yang bernyawa ini, dan seandainya ia dapat berbicara akan mengalirlah dari lisannya kata-kata yang dapat menyimpulkan urusan dan kehidupannya . . . .
Dan pada saat-saat itu Mu'adz pun mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mu'min besar. Sambil matanya menatap ke arah langit, Mu'adz munajat kepada Allah yang Maha Prngasih, katanya:
"Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu . . . .
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan . . . . tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan . . . .".
Lalu diulurkanlah tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib masih sempat ia mengatakan:
"Selamat datang wahai maut . . . .
Kekasih tiba di saat diperlukan . . . ."
Dan nyawa Mu'adz pun melayanglah menghadap Allah . . . .
Kita semua kepunyaan Allah . . . .
Dan kepada-Nya kita kembali . . . .

Ali Bin Abi Tholib ra



Ali Bin Abi Tholib ra


S
eusai ditandatanganinya perjanjian Hudaibiyyah di bulan Dzulqa'dah tahun keenam Hijriyah, Rasulullah saw dan kaum muslimin merasa lega karena musuh yang selama ini paling sengit memerangi kaum muslimin, yaitu Quraisy telah menawarkan perdamaian dan gencatan senjata selama sepuluh tahun.
Namun demikian, masih ada satu musuh lagi yang selalu menunjukkan permusuh-annya dan melancarkan berbagai jurus makarnya untuk menghabisi kaum mus-limin serta melemahkan kekuatan Islam. Musuh tersebut adalah kaum Yahudi yang telah berulang kali melakukan peng-khianatan terhadap Rasulullah saw dan kaum muslimin. Pada masa awal Rasulullah saw dan kaum muslimin hijrah ke Madinah, beliau telah membuat suatu perjanjian dengan kaum Yahudi yang isinya kesepakatan bersama untuk hidup berdampingan secara damai di kota Madinah serta bersama-sama menjaga keamanan kota tersebut dari setiap serangan yang datang dari luar. Akan tetapi perjanjian tersebut mereka langgar berulang kali, bahkan salah satu suku dari mereka yaitu Bani Nadzir pernah mem-buat suatu makar jahat, berupa upaya pembunuhan terhadap Rasulullah saw.
Kekuatan Yahudi saat itu terpusat di Khaibar, satu kota yang besar, memiliki beberapa benteng yang berlapis-lapis dan kebun-kebun kurma yang subur. Mereka memiliki delapan benteng yang besar di kota tersebut dan mereka sangat yakin bahwa kekuatan mereka tidak akan mungkin dikalahkan oleh tentara manapun karena benteng-benteng ter-sebut sangat kokoh dan berlapis-lapis. Kota tersebut terletak 60 – 80 mil di utara Madinah.
Keberadaan mereka di Khaibar sangat membahayakan Islam dan kaum mus-limin. Sebelumnya telah terbukti bahwa kaum Yahudi Khaibar inilah yang mem-provokasi suku Quraisy dan Ghothofan (dua suku besar Arab) untuk berkoalisi menyerang kaum muslimin dalam suatu peperangan yang dikenal dengan perang Ahzab (perang Khandaq). Mereka juga yang telah mendesak suku Quraidhah (suku Yahudi di Madinah yang belum pernah melanggar perjanjiannya ter-hadap Nabi saw) untuk melanggar per-janjian dan ikut bergabung dalam pasukan Ahzab (sekutu) memerangi Rasulullah saw dan kaum muslimin.
Bukti-bukti tersebut cukup kuat bagi Rasulullah saw untuk memberikan hu-kuman yang setimpal atas kejahatan-kejahatan mereka. Maka pada akhir bulan Muharram tahun ketujuh Hijriyah keluarlah Rasulullah saw bersama 1.400 sahabatnya menuju Khaibar. Pada saat itu Yahudi Khaibar memiliki kekuatan tentara tak kurang dari 10.000 prajurit serta memiliki persenjataan yang lengkap.
Peperangan yang cukup sengit terjadi di sekitar benteng Naa'im, satu dari delapan benteng mereka yang terkenal kokoh. Berkali-kali tentara kaum mus-limin mencoba untuk menjebol benteng tersebut tetapi selalu gagal. Pada suatu malam Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya:

"Sungguh aku akan menyerahkan panji perang ini besok kepada seorang laki-laki yang Allah akan memberikan ke-menangan lewat kedua tangannya, dia mencintai Allah dan Rasul-Nya serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya." Para sahabat pun sibuk membicarakan ten-tang siapakah yang akan menerima panji tersebut. Pagi harinya para sahabat men-datangi Rasulullah saw, masing-masing dari mereka berharap bahwa dialah yang akan diserahi panji perang tersebut. Lalu beliau saw bersabda, "Di manakah 'Ali bin Abi Thalib?" Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, dia sedang sakit mata." Beliau bersabda, "Panggillah dia untuk datang kesini." Ia pun didatang-kan lalu Rasulullah saw  meludah pada kedua matanya dan mendo'akannya, se-ketika itu juga sembuhlah sakitnya bahkan seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya. Kemudian beliau menyerah-kan panji perang tersebut kepadanya. Lalu 'Ali bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku perangi mereka hingga men-jadi muslim seperti kami?" Beliau ber-sabda, "Berjalanlah dengan perlahan sampai engkau mendatangi halaman mereka, kemudian serulah mereka untuk masuk Islam dan beritahulah tentang hak-hak Allah yang wajib atas mereka. Demi Allah! Seandainya Allah memberi hidayah kepada satu orang saja dengan sebabmu maka itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta yang merah-merah." (HR. Bukhari)

Adapun pengaruh dari tiupan ludah Rasulullah saw kepada 'Ali tersebut dilukiskan sendiri oleh Ali sebagai ber-ikut, "Aku tidak pernah sakit mata dan tidak pernah pusing semenjak Rasulullah saw mengusap wajahku dan meludah pada kedua mataku pada waktu perang Khaibar yaitu saat beliau menyerahkan panji perang kepadaku." (HR. Ahmad dan Abu Ya'la, hadits shahih)

Kemudian kaum muslimin kembali menggempur benteng-benteng Yahudi dengan semangat yang baru. 'Ali bin Abi Thalib keluar memimpin kaum mus-limin menuju benteng tersebut. Sebelum melakukan penyerangan dia menyeru orang-orang Yahudi untuk masuk Islam, akan tetapi mereka menolak seruan tersebut dan mereka menantang kaum muslimin dengan dipimpin oleh Marhab, raja mereka. Marhab menantang perang tanding (duel) seraya berkata:
"Medan Khaibar telah tahu bahwa akulah Marhab!
Penyandang senjata pahlawan yang teruji!
Jika peperangan telah berkecamuk dan menyala!"

Amir bin Al Akwa' ra maju untuk menghadapinya, perang tanding berjalan seru, namun Amir terbunuh sebagai syahid. Melihat kenyataan ini Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya baginya dua pahala (seraya beliau mengisyaratkan dengan kedua jarinya) sesungguhnya dia telah bersungguh-sungguh dan mujahid yang sedikit sekali seorang Arab yang berjalan seperti dia." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan sombongnya Marhab menan-tang sekali lagi perang tanding seraya melantunkan bait-bait syair di atas. Mendengar tantangan Marhab tersebut maka 'Ali bin Abi Thalib maju seraya berkata:
"Akulah yang diberi nama oleh ibuku dengan Haidaroh (singa)
Bagaikan singa hutan yang seram tampangnya.”
Sekejap saja beliau berhasil memukul kepala Marhab dan menewaskannya saat itu juga. Kemudian kemenangan kaum muslimin dapat diraih dengan kepemim-pinan 'Ali bin Abi Thalib.
Ibnu Ishak meriwayatkan dari Abu Rafiq ra bahwa ia berkata, "Ketika peperangan berkecamuk, 'Ali bin Abi Thalib sempat mengambil salah satu pintu benteng untuk dijadikan tameng (perisai)nya, pintu tersebut senantiasa dipegangnya sambil berperang menghadapi lawan sampai Allah memberikan kemenangan atas kami, setelah itu beliau lemparkan pintu tersebut. Sungguh aku menyaksi-kan bahwa delapan orang di antara kami berupaya keras untuk membalikkannya tetapi kami tak kuasa (karena beratnya)."

Demikianlah 'Ali bin Abi Thalib seorang pahlawan Islam yang pemberani lagi zuhud terhadap dunia. Dia pernah berkata, "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takuti adalah hawa nafsu dan panjang angan-angan. Hawa nafsu akan menghalangi seseorang dari mengikuti kebenaran, sedangkan panjang angan-angan akan membuat seorang hamba lupa terhadap akheratnya. Ingatlah! Sesungguhnya dunia berlalu ke belakang (meninggalkan kita) sementara akherat datang menjemput kita. Masing-masing dari keduanya memiliki putra, maka jadilah kalian putra-putra akherat dan janganlah menjadi putra-putra dunia. Sungguh hari ini adalah saat beramal dan tidak ada hisab, dan kelak yang ada hanyalah hisab dan tidak ada lagi kesempatan beramal."

Alangkah butuhnya Islam terhadap pemuda-pemuda seperti beliau yang tulus mencintai Allah dan Rasul-Nya, lemah lembut terhadap orang yang beriman, tegas terhadap orang-orang kafir, berjihad di jalan Allah dan tidak takut cercaan orang-orang yang suka mencerca. Inilah sifat-sifat generasi yang diharapkan oleh Islam. Inilah kriteria generasi yang akan membawa perubahan (lihat Qs. Al Maidah[5]:54).  Imam Malik rahimahullah pernah berkata, "Tidak akan menjadi baik kondisi generasi akhir umat ini kecuali dengan apa yang generasi awal umat ini menjadi baik dengannya." Ya, benar! Generasi awal umat Islam tidak melejit menjadi jaya (mulia) kecuali dengan meluruskan aqidah dan tauhidnya, men-jadikan Allah, Rasul dan berjihad di jalan-Nya lebih dicintai daripada dunia dan seisinya (lihat Qs. At Taubah[9] :24)


Sumber : 1. Ar Rahiiqul Makhtuum, Shafiyyur-
rahman Al Mubarakfuri
2. Taariikhul Khulafaa', Al Hafidh
Jalaaluddin As Suyuthi


Senin, 16 April 2012

Salman Al-Farizi



بسم الله الرحمن الر حيم

SALMAN AL-FARISI(Pencari kebenaran).
oleh:Hamba Allah


  I.Silsilah keturunannya dan ciri fisiknya:
 Beliau adalah Salman Al Farisi Al-Ashbahani,dan beliau biasa dipanggil dengan Abu 'Abdillah.Beliau digelari dengan sebutan Salman Al-Khair(Salman yang baik) dan beliau tidak pernah mau memperkenalkan nama bapaknya .sehingga apabila beliau ditanya ,"putra siapakah engkau?"maka beliau akan menjawab ,"putra Islam dari  keturunan Adam ."sering dipanggil dengan kuniyahmya Abu Abdillah aslinya dari negeri persi,salah satu pemimpin islam .
  Berperawakan kukuh dan bertenaga besar,tinggi,jangkung,daan berambut lebat.seorang yang disayangi dan amat dihormati Rasulullah .

 II.Awal mula keislamannya:.
Dalam perjalananya mencari agama tauhid ,terdapat kisah yang sangat menarik karena didalamnya bisa menjadi nasehat dan pelajaran yang patut kita renungkan.Dia menuturkan kisah keislamannya kepada Ibnu Abbas ,sebagaimana yang ia kisahkan kepada beliau Rosulullah sebelumnya dimana ia berkaata ,"Aku seorang lelaki Persi dari Ashbahan yang tinggal disebuah perkampungan yang bernama "Jiy,"dan bapakku sebagai kepala kampung,aku termasuk anak yang paling dicintai ,sehingga begitu cintanya kepadaku sampai aku dikurung di rumahnya seperti mengurung budak perempuan dan ketika itu aku menganut agama Majusi ,sehingga aku mengabdi kepada api yang tidak pernah padam setiap hari,bapakku memiliki ladang yang cukup luas sekali,sehingga dalam sehari penuh dia sibuk mengurusnya .dan menyurhku untuk menengoknya lalu aku keluar dengan tujuan menjenguk ladang .kemudian aku melewati sebuah gereja nasrani sehingga aku mendengar suara mereka yang ada didalam, mereka sedang melakukan shalat dan aku tertarik dengan ibadah mereka.
 Sampai aku berkaata,"demi Allah agama mereka lebih bagus dari agamaku", aku tidak akan meninggalkan sampai terbenam matahari(aku meninggalkan perintah ayahku dengan tidak mendatangi ladang)dan aku bertanya kepada mereka ,"dimana pusat agama ini?"mereka menjawab,"di negeri Syam ".setelah itu aku pulang menghadap ayahku(ia pusing mencariku) ,lalu aku  bercerita akan agama yang dianut orang nasrani sampai aku berdebat hingga akhirnya aku mendapatkan borgol yang merantai kedua kakiku dan mengurungku dirumah .ketika aku berkesempatan bertmu dengan orang nasrani maka aku katakan kepadanya untuk memberi informasi jika kafilah dagang dari syam datang ,dan bila mereka telah selesai urusannya dan ingin kembali kenegri mereka maka berilah aku informasi.dan izinkan untuk mengikutinya ……
Setelah sampai di negeri Syam ,maka aku bertanya siapakah orang yang paling mulia dari penganut ini?"mereka menjawab:"Seorang uskup digereja,lalu aku mendatanginya dan mengajukan untuk menjadi muridnya dan bersedia patuh akan perintahnya ,aku belajar banyak daarinya dan dan mengerjakan shalat bersamanya ,"lalu uskup mempersilakan aku untuk masuk dalam sebuah ruangan dan ternyata apa yang aku kira Meleset bahwa ia seorang yang memiliki perilaku buruk dimana dia menyuruh jamaah untuk bersedekah tapi ia  menimbunnya untuk kebutuhannya dan tidak diberikan kepada orang miskin ,melihat hal seperti itu aku merasa benci dan muak akan perilakunya ketika dia dicabut nyawanya dan para kaumnya ingin menguburkannya maka aku katakan kepada mereka:" Uskup ini orang yang jelek" , mereka menanyakan kepadaku tentang hal itu(bukti kebenaran perkataanku),kemudian aku menunjukkannya dan mereka mengeluarkan sebanyak 7 tempayan yang dipenuhi oleh emas dan uang logam ,maka tatkala mereka melihatnya mereka berkata ,"demi Allah kami tidak akan menguburkannya untuk selamanya dan kemudian mereka melempari batu ,setelah itu mereka memilih salah seorang diantara mereka untuk ddijadikan  pengganti uskup yang mati tadi .lalu aku berguru kepadanya dan aku melihat padanya seorang yang berbeda dengan keadaaan uskup yang pertama tadi,ia seoraang yang alim yang selalu melakukanshalat sebanyak lima kali dalam sehari semalam ,lebih zuhud ,dan lebih mencintai akhirat dan aku tidak pernah menjumpai jamuan makan darinya baik diwaktu malam dan diwaktu siang ,melihaat perilaku sang sholeh tadi aku merasa simpaati kepadanya melebihi simpati dari orang yang pertama .dan aku tinggal bersamanya dalam waktu yang cukup lama .ketika kematiannya menjemputnya maka aku katakan kepadanya ,"wahai fulan aku sudah lama tinggal bersamamu dalamwaktu yang lama ,sehingga aku mencintaimu melebihi cintaku pada orang sebelummu ,sementara kematian mendatangimu ,maka kepada siapakah engkau akan mewasiatkan diriku dan apa yang akan kamu perintahkan kepadaku ?"lalu dddia menjawab ,"Wahai anakku,demi Allah aku tidak tahu akan keadaan yang akan terjadi pada seseorang disuatu hari kelak ,yang ketika itu zzaman mulai rusak dan orang orang ketika itu juga rusak ,dimana mereka telah merubah dan meninggalkan sesuaatu yang menjasdi kewajiban bagi mereka ,kecuali seorang shahabatku yang tinggal di al-maushul(kota dibawah kekuasaan Byantuim  yang terletak di asia kecil)dimana dia tetap melakukan apa yang aku lakukan maka tenuilah ia .ketika orang tersebut meninggal maka aku aku menemui orang yang tinggal di mashul…….
Setelah sampai di maushul aku menceritakan akan keadaanku dan wasiat shahabat yang sebelumaku menemui orang yang berada di maushul dan aku mengajukan diri untuk tinggal bersamanya dan ia menyetujuinya dan apa yang aku lihat ia adalah seorang yang berperilaku sama orang berwasiat kepadaku dia melakukan ibadah sampai ia didatangi oleh kematian  yang menjemputnya ,dan aku meminta wasiatnya sebagaimana akau meminta wasiat kepadanya dan akhirnya ia mewasiatkan untuk menemui seseorang yang beradadiNasibin (kota yang terletak disebelah utara iraq)  . ketika orang tersebut meninggal maka aku menemui orang yang di Nasibin….
Setelah sampai dinasibin aku berbuat seperti ketika aku Maushul,dan ketika orang tersebut meninggal maka aku meminta wasiat dan dia mewasiatkan kepadaku untuk menemui orang yang tinggal di Al-Umuriyah (negeri di Turki yang berbatasan deengan Syuriah yang berhadapan dengan kota Al-Qamisyili )dan aku tinggal dalam waktu lama ,dan ketika menjelang akhir hayatnya aku minta wasiat kepadanya maka dia menjawab,"wahai anakku ,demi Allah tidak ada yang mengetahui seorang  pun yang melakukan perbuatan seperti  yang kita lakukan yang harus kamu temui…
Namun demikian kamu telah dilindungi oleh zaman dimana seorang nabi telah diutus dengan membawa agama Ibrahim ,yang akan keluar diutus ditanah Arab ,maka pergilah kamu kedaerah yang terletak diantara dua bukit berbatu dimana diantara dua bukit ada tumbuh pohon kurma dan dia memiliki   tanda yanag sangat jelas yaitu:Dia mau memakan harta hadiaha(pemberian )tetapi tidak mau memakan harta sedehah/zakat dan Diantara kedua bahunya tertulis khatimun  nabawi(penuuup kenabian)jika kamu sanggup menemuainya maka lakukanlah .Ketika orang itu meninggal aku tinggal di Umariyah sementara  waktu sesuai dengan keinginanku .Pada suatu hari ketika lewat dihadapanku para pedagang dari negeri Kiilab (sebuah kerajaan kecil yang melepas kan diri dari kerajaan Yaman dan aku katakan kepada mereka bawalah ke tanah Arab dan aku berikan kepadamu,sapiku yang ini dan kambing ku ini ,"mereka menjawab :"ya, sehingga aku memberikan sapi dan kambingku kepada mereka dan aku ikut bersama mereka .tetapi ketika mereka sampai dikemah perkampungan ,mereka mendzalimi dan mengkhianati ku,dimana  mereka menjualku kepada seorang dari golongan yahudi .kemudian aku tinggal bersamanya dan aku melihat pohon kurma sehingga aku berharap semoga negeri marupakan negeri yang digambarkan orang yang meninggal .
Salman berkata :"ketika aku tinggal ditempat orang yahudi tadi ,maka datang puteranya pamannya dari Madinah dari bani Quraidhah ,dengan tujuan mengambilku darinya ,sehingga aku dibawa pergi ke Madinah .demi  Allah  aku tidak melihatnya selain keadaannya itu seper tiapa yang telah digambarkan oleh shahabatku dimana sebenarnya aku tinggal didaerah dimana Allah mengutus rasulNya yaitu kota Makkah,tetapi aku tidak pernah mendengarnya karena sibuk dengan pekerjaaan sebagai seorang budak .selanjutnya aku dibawa ke Madinah demi Allah ketika aku sedang memotong pelepah kurma milik  tuanku dimana pekerjaan ini termasuk dari sebagian pekerjaanku dan pada waku itu tuanku sedang duduk ,maka tiba-tiba datang putra pamannya yang berdiri dihadapannya ,seraya berkata"celaka demi Allah ,orang orsng sekarang sedang berkumpul diquba untuk menyambut kedatangan seorang laki laki yang berbasal dari makkah yang akan mendatangi mereka pada hari ini yang dianggap sebaagai nabi .Ketika aku mendengarnya ,maka aku gemetar dan terasa panas dingin sehinggga aku mengira bahwa aku akan terjatuh mengenai tuanku ,lalu aku Turun dari pohon kurma itu danaku memb eranikan diri unuk beranya kepada pura pamannya ,apa yang anda katakan tadi ?maka tuanku marah sehingga dia menampar mulutku dengan kasar  seraya berkata "apa urusanmu dengan hal ini selesaikanlah pekerjaanmu "lalu aku menjawab ,"tidak ada apa apa tuan,aku hanya ingin memastikan apa yang telah dikatakannya ,"setelah itu aku mengumpulkan kurma dan pada keesokan harinya aku mengambilnya lalu pergi mendatangi Rasulullah dimana pada waktu itu beliau berada di Quba ,lalu aku menghampirinya seraya aku berkata padanya "aku telah mendeengar berita bahwa engkau seorang lelaki yang shalih dimana besertamu ada beberapa shahabat yang ikut merantau yang tentunya membutuhkan sesuatu .maka ini sesuatu yang aku miliki sebagai sedekah /zakat karena aku menganggap bahwa kalian lebih berhak di bandingkan orang oraang selain kalian kemudian aku menyerahkan kepada beliau maka para shahabat dipanggil seraya bersabda "makanlah "sedang beliau menahan tangannya dan tidak memakannya ,maka aku bertanya dalam hati ku,inilah tanda yang pertama "
                  Setelah itu aku pergi kehadapan beliau dan menngumpulkan sesuatu qurma ,tetapi Rasulullah pindah ke madinah sehingga aku menyusulnya ke madinah ,sesampainya dihadapannya aku berbkata "aku melihatmu tidak memakan makanan sedekah dan ini sebagai hadiah pemberian /hadiah karena keinginanku untuk menghormati dan memuliakanku .kemudian Rasulullah memakannya dan mengajak para shahabatnya untuk makan bersama beliau maka  ketika itu aku berkata dalam hati "inilah tanda yang kedua".
                  Selanjutnya aku menngunjungi rasulullah(sedang berada di pemakaman Baqi' untuk mengantarkan jenazah seorang shahabat).kemudian aku mengucapkan salam kepada beliau dan aku melirik memperhatikan punggung beliau ,apakah aku dapat melihat tulisan "al-khatim annubuwah "sebagai mana yang digambarkan oleh shahabatku ?ketika rasulullah melihatku maka aku puindah kebelakang beliau, seraya memberitahuhkan kepada beliau bahwa aku ingin memastikan apa yang telah digambarkan shahabatku maka beliau melepaskan sorbannya dari punnggungnya sehingga aku melihat tulisan itu .setelah aku meyakininya maka aku menjatuhkan diri dihadapan beliau sambil menangis kemudian rasuluillah bersabda"bangunlah ,maka akupun bangun dan menceritakan kisahku ini maka rasulullah sangat senang memperdengarkan kisahku itu kepada shahabatnya .
                                        Sementara jika Salman ditanya tentang namanya maka dia menjawab," abdulloh", jika ditanya anak  siapakah kamu, maka dia menjawab," anak islam". jika ditanya tentang harta bendanya, maka dia menjawab," kemiskinan" jika ditanya tentang  rumahnya,maka dia menjawab masjid jika ditanya tentang pakaiannya dia menjawab," taqwa dan tawadhu'". jika ditanya tentang mata pencahariannya ,dia menjawab," kesabaran" jika ditanya tentang bantalnya maka dia mnjawab," berjaga pada malam  hari". jika ditanya tentang kebanggaannya, "salman ternasuk golongan kami". jika ditanya tentang tujuannya dia menjawab "wajahNya" ,jika ditanya keemana dia akan pergi ,maka dia akan menjawab ,"ke surga"jika ditanya tentang penunjuk jalannya ,maka dia menjawab ,"pemimpin manusia dan pemberi petunjuk bagi manusia"

IV.Perjalanan hidupnya
            Diantara perjalanan hidup antara shahabat satu dengan sahabat yang lainnya mempunyai suatu kekhususan yang itu tidak dimiliki satu dengan yang lainnya karena hormatnya terhadap Rasulullah.

   A.Dia dianggap Rasulullah  sebagai  Ahlu bait
Riwayat yang menjelaskan perjalanan hidupnya sanngat banyak diantaranya sabda nabi"Salman bagi kami ahlu bait"
  B.Seorang yangberlian dalam taktik perang
            Ini berkenaan dengan rencana beliau dalam perang Khandaq dialah yang mengusulkan kepada Rasulullah untuk membuat parit di sekeliling kota madinah ,dimana setiap 10 orang di jadikan satu kelompok dengan jarak sekitar 40 hasta ,ketika itu erjadi perselisihan antara kaum anshar dan muhajirin dalam memperebutkan Salman, kaum muhajirin berkata ,"Salman bagian dari kami,:"kaum Anshar pun berkata,"Salman bagian dari kami maka nabi bersabda "Salman bagi kami sebagai ahlul bait "(HR  Tabrani dan Hakim ) Bukti lainnya sebagaimana sabda Nabi,"Pelopor itu ada 4 orang yaitu aku pelopor orang Arab ,Shuhaib pelopor orang Rumm ,Salman pelopor orang Persi ,Bilal pelopor orang Habashah".
     C.Menjaga keadilan dan memperjuangkannya
                  Bukti ketiga merupakan bukti yang sangat nyata sebagaimana yang tertera dalam riwayat berikut ;bahwa Salman diutus kepada Umar dengan membawa pakaian untuk dibagikan dimana masing orang mendapat satu pakaian kemudian Umar menaiki mimbar sambil memegang beberapa pakian (dua pakaian dengan dengan warna yang sama )seraya berkata ,"wahai manusia apakah kamu tidak mendengar ?"maka Salman berkata ,"kami tidak mendengar ,"lalu Umar bertanya ,"kenapa wahai Abu Abdillah ?"dia menjawab,"engkau membagikan kami masing masing satu pakaian sementara engkau mengambil beberapa pakian ,"lalu Umar berkata :"wahai abu abdillah ,janganlah engkau buru buru menuduh ."selanajutnyna umar berkata :"wahai abdullah dan tidak ada seorang pun menjaawabnya .selanjujtnya umar berkata:"wahai abu abdillah ibnu umar ,maka dia menjawab,"aku, wahai amirul mu'minin ,"lalu beliau berkata ,"allah telah mencarikan sebuah baju untukmu untuk kamu pakai ,apakah itu pakain  yang ada padamu ?"umar menjawab:"ya"benar .maka salman berkata :"sekarang kami mendengar sikap ini menunjukkan oleh  oleh Salman dalam rangka menjaga keadilan dan memperjuangkan hal semestinya .
Diriwayatkan oleh Hisyam bin Hisan dari Hasan :"tunjangan Salman sebanyak 5000setahun ,gambaran kesederhanaannya ketika berpidato  di hadapan 30000 ribu orang ,separuh bajunya yang luar  dijadikan alas duduk dan separoh lagi dijadikan untuk mmenutupi auraat,jika tunjangannya keluar maka dibagi-bagikan  sampai habis  sedang nafaqahnya dari hasil usaaha sendiri(kedua tangannya ).[1]

V.Mata pencahariannya .
Dari Nu'man Humaid r.a.berkata:"Saya masuk bersama bibiku kerumah Salman(diMadain)dan di dia bekerja denganmengumpulkan daun kurma lalu dijual dan saya mendengar darinya ,dia berkata:"saya membeli daun kurma dengan satu dirham ,maka saya mengerjakannya, kemudian menjualnya ,dengan harga tiga dirham dan kemudian saya menyisakan satu dirham untuknya, satu dirham lagi untukdikeluarkan Infaqnya dan satu dirham lagi aku simpan, walaupun Umar binKhattab melarangku dari apa yang saya kerjakan."[2](ketika itu Salman menjadi Amir di Madain pada masa khalifah Umar bin Khattab).

VI.Keutamaannya
            Diantara keutamaan Salman disamping ia sebagai seorang yang tidak pernah Absen dari majlis Rasulullah ,antara lain:
A.pelopor islam dari negri persi
Seandainya agama itu berada pada bintang tsuraya (timur) niscaya Salman yang akan mendapatkannya "hal ini mengingat kisah keislamannya di mana untuk sampai kepada islam Salman harus membuat perjanjian dedngan tidak kurang dari 13-19orang ,sehingga pada akhirnya ia sampai kehadapan islam dan dia menganut agama islam dan merasa bahagia dengannya sehingga Rasulullah menganggap sebagai pelopor orang persi tanpa ada pertentangan.
B.Mujahid yang tidak pernah Absen dalam setiap peperangan
Dia turut serta dalam beberapa peperangan bersama Rasulullah selain perang Badar dan Uhud ,karena ketika itu dia masih menjadi budak dan belum merdeka.
C.Pemaaf.
Bahwa abu sufyan bin Harb datang kepadanya ,Shuhhaib dan Bilal dalam suatu kelompok ,mereka berkata ,"pedang pedang Allah idak akan digunakan untuk memenggal leher musuh Allah, karena hanya akan menodainya ,"maka Abu Bakar berkata patutkah kalian mengatakan hal ini kepada pemimpin Quraisy? lalu Abu Bakar datang kepada Nabi bercerita peristiwa tersebut  maka nabi menjawab,":wahai abu bakar engkau sangat membenci mereka maka seandainya engkau benci mereka niscaya tuhanmu akan membencimu,maka keutamaan yang mana yang lebih besar bagi seseorang antara kebencian Allah karena kebenciannya dengan keridhoan Allah karena keridhoannya" kemudian Abu Bakar mendatangi mereka ,"wahai shahabatku ,Apakah kalian marah kepadaku?"lalu mereka menjawab,"tidak ,Allah mengampuni atas kamu ,wahai saudaraku,".[3]
 D.Pengikat tali persaudaraan dan menjaga sifat malu
Merupakan keutamaan yang langka ,dimana beliau pergi bersama abu darda'bermaksud mengikat persaudaraannya dalam suatu ikatan persaudaraan antara kaum anshar dan muhajirin .keduanya pergi untuk melamar seorang wanita dari bani Laits untuk Salman .Maka orang tuanya(si- wanita) berkata ,"adapun Salman tidak akan kami nikahkan dengan putri kami sementara untuk kamu maka aku setuju, ,maka Abu Darda' menikahinya ,lalu Abu Darda' keluar seraya berkata kepada Salman "Didalam ada sesuatu dan aku merasa malu menceritakannya kepadamu Lalu Salman berkata "apa itu?"lalu Abu Darda' menceritakannya .maka Salman berkata,"Aku lebih berhak untuk merasa malu denganmu ,di mana aku yang melamarnya ,sementara Allah memutuskannya untukmu"[4]

VII.Kesempurnaan jiwanya dan ketawaduannya.
Salman bukan hanya seorang yang alim semata, tetapi dia seorang yang cerdik dimana ilmunya sangat luas dan mendalam .diantara kesaksian akannya  dengan keilmuman salman yang luas dan mendalam adalah sebagai berikut:
A.menguasai dua kitab.
      Abu Hurairah berkata :"Salman itu orang yang menguasai dua kitab "Qatadah berkata yaitu,"Injil dan Al-Qur'an "
B.Dia ibarat Lautan Ilmu.
      Ali bin Abi Thalib mengucapkan,"ketika ia ditanya tentang Salman yang ketika itu ia telah wafat" Salman itu lautan yang tidak pernah kering dimana sebagaikami ahli bait, Ali bin abi thalib menggelari Salman dengan gelar "Luqmanul Hakim"sebagaimana kesaksian Rosulullah yang tertera dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Jahifah yang di kemukakan oleh Bukhari seraya dia berkata "Rasulullah telah mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda' dimana suatu ketika Salman berkunjung kepada abu darda',dia melihat ibu  yang sedang bekerja keras maka Salman bertanya kepadanya,"apa yang sedang ibu lakukan"dia menjawab,"saudaramu abu darda' itu sudah tidak membutuhkan dunia ."selanjutnya abu jahifah berkata ,"ketika abu darda' datang ,maka salman menyodorkan makanan ,seraya berkata,"makanlah sehingga aku tidak akan memakannya sampai kamu memakannya terlebih dahulu."lalu abu darda' memakannya .ketika malam tiba ,maka abu darda' pergi mengerjakan shalah maka salman berkata kepadanya ,"tidurlah tidurlah maka abu darda' tidur."ketika waktu penghujung malam tiba,maka Salman berkata ,"sekarang mari kita bangun dan shalat bersama. iatinggal bersama abudarda untuk beberapa hari laamanya sedangkan keebiasaan abu daarda' aaadalah beribadah diwaktu malam dan shaum diwaktu siang .Salman melarangnya keterlaluan dalam beribadah seperti itu ,pada suatu hari ia ingin mematahkan niat Abu Darda' untuk shaum sunat esok  hari .dia menyalahkannya "apakah engkau akan melarangku untuk beribadah kepada allah ?maka jawab Salman "sesunguhnya kedua matamu ada hak atas dirimu ,demikian pulaa atas keluargamu .diusamping engkau shaum ,maka berbukalah dan disamping engkau melakukan shalat maka juga tidurlah!!....Peristiwa itu sampai ketelinga rasulullah maka bersabda "sungguh Salman telah di penuhi  dengan ilmu"[5]
            Rasulullah sering memuji akan kecerdasan dia sebagaiman ketika beliau memuji agamanya dan budipekertinya yang luhur ,diwaktu perang Khandak yaang mana kaum Muhajirin dan kaum Anshar saling berebutan dalam pembagian golongan .
Gambaran ketawaduan Salman sebagaimana dalam kisahnya bersama pembantunya ,yaang beliau tidakmenyuruhnya melakukan dua pekerjaan sekaligus .Begitu juga ketika datang ahlu syam dari bani taimillah dengan membawanya barang ,setelah ia sampai dimadain dan ia melihat seseorang (salman),laluorang itu menyuruh untuk membawwa barangtersebut kepadanya (sedang ia tidak tahu kalau yang disuruhitu adalah saalman )dan setelah ia tahu kalau yang ia suruh itu adalah Ssalman ,makajawab Salman "saya sudah berniat ,tidaka saya letakkan barangini sampai rumahku."[6]

VIII.Kezuhudan Salman dan kewaraannya
A.Tidak pernah lepas dari majlis Rasulullah.
Sebagaimana yang diungkapkan ummu  Aisyah berkata ,:"salman telah mengalahkan kami dihadapan Rasuluollah "riwayat ini dikemumakan oleh ibnu 'abdi albar kami meriwayatkan dari ummul mu'minin Aisyah seraya berkata," Salman ini memiliki majlis tersenderi dengan rasulullah dimana ia bersama beliau pada malam hari sehingga kami hampir kalah dihadapan rasulullah "sehingga ia berkata"Sendainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud niscaya kami tidak senang mengimpannya selama tiga malam kecuali aku akan mengatakan begini dan begitu ….selain yang aku persiapkann untuk agaama atau sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah "
B.Zuhud dalam Kepemimmpinan.
Salman Al-Farisi memberikan bantuan sebesar 5000 dimana beliau menjadi amir yang membawahi 30000 kaum muslimin pada suatu hari dia berpidato dihadapan orang orang yang orang dengan memakai mantel yang panjangnya dan lebarnya dimana sebagiannnya dibentangkan dan sebagainya lagi dipakai maka ketika itu dia membagikan hingga habis dan ia makan dari sisa yang menempel ditangannya.
C.Kezuhudan dia dalam  makanan
Dari "athiyyah bin 'Amir,dia berkata :"saya melihat Salman dia ketika dia agak kurang suka makanan yang dimakan ,seraya berkata:"Cukup,cukup bagiku ,sesungguhnya saya mendengar Rasulullah bersabda:"Sesungguhnya kebanyakan manusia itu kenyang terhadap dunia dan mereka akan merasakan lapar yang berkepanjangan di Akhirat,Wahai Salman,sesungguhnya dunia itu penjara bagi orang mu'min dan Jannah bagi orang Kafir". [7]
Dari Salim pembantu Zaid bin shaukhani berkata;"ketika itu saya bersama tuanku yaitu Zaid bin shaukhani di pasar ,maka ketika itu lewatlah Salman dan dia membeli satu wasaq makanan ,maka Zaid berkaata:"wahai abu Abdullah engkau mengerjakan ini ,sedangkan engkau shahabat Rasulullah ?maka beliau menjawab:"إن النفس إذا احرزت رزقها اطمانت ,وتفرغت للعبادة ,وايس منها الولوسة "dan dalam riwaayt lain dari abi Ustman An-Nahdi ,bahwa Salman berkata:"إني لأ حب أن أكل من كد يدي"
C.Kewaraannya
Salman menjual daun kurma dengan ia kerjakan dengan tangannya sendiri [8]dia tidak pernah menyuruh budaknya untuk mekakukan 2 pekerjaansekaligus[9] .

IX.Nasihat  masihat dan kata hikmahnya
  Para shahabat  beragam dalam nenberikan nasehat dan kaya  dengan kata  hikmah  yang menghiasi kebun pengetahuannya dan taman ilmu yang dipetik oleh siapa saja yang  membaca,yang bermanfaat bagi ruhnya dan mensucikan jiwanya diantara nasehat beliau adalaah :
            Ditujukan kepada Thalib Al-Abasi ,"Turunlah kamu ke sungai dan minumlah maka Thalib turun dam minum yang kemudian beliau berkata kepadanya tambahlah minumnya ,maka kemudian ia menambah ,Salman bertanya kepadanya ,menurutmu berapa banyak air yang berkurang dari sungai ?maka alabasimenjawab"barang kali tidak ada yandg kurang dari nya ,lalu salman berkata ,demikian juga dengan ilmu semakin diambil niscaya ilmu itu tidak akan berkurang oleh karena itu selayaknya kamu memiliki ilmu karena ia akan memberi manfaat bagimu.Ungkapan kepada hudzaifah ,"wahai bani Al Abas[10] ilmu itu banyak dan umur itu seedikit maka ambillah ilmu yang kau butuhkan untuk kebaikan agamamu dan tinggalkanlah selainnya .
            Dari Abi Bukhtari yaitu menceritakan ia ketika didatangi kedua orang yaitu Al-Ast bin qais dan jarir bin Abdullah ketika mereka disuruh oleh abu darda'(berada diSyam)yang ketika itu Salman berada di pinggir kota madain(tempat berjaga) [11]
            أي هدية أفضل من السلام تحية من عندالله مبارك طيب
            Perumpamaan hati dan jasad itu bagaikan orang yang buta dan orang yang lumpuh .dimana orang yang lumpuh berkaata ,"aku melihat buah,tetapi aku tidak mampu berdiri untuk memetiknya lalu aku makan dan menikmatinya ."yang dimaksud bahwa terkadang hati dan jasad itu bersama sama melakukan kemamaksiatan sehingga keduanya mendapaatkan siksa (ungkapan ini dalam riwayat al bukhturi)
            Ketika dia sedang menengok orang yang sakit di kindah bersama  ayahnya abdurrahman bin sa'id [12]
أبشر فإن مرض المؤمن يجعله الله له كفا رة ومستعتباوإن مرض الفاجر كالبعير عقله (شده)أهله ثم أرسلوه فلا يد ري لم عقل ولم أرسل..................إن الله يبتلى عبده المؤمن بالبلاء ثم يعافيه ,فيكون كفارة لما مضي فيستعتب فيما بقي وإن الله عز اسمه يبتلي عبده الفاجر با لبلاء ثم يعا فيه , فيكون كالبعير عقله أهله ثم أطلقوه فلا يدري فيم عقلوه ولافيم أطلقوه حين أطلقو

X.Kejadian-kejadian penting dalam kehidupannya.
Yaitu ketika dalam perang khandaq:[13]
       1.Dia orang  yang cerdas, dalam musyawarah membahas serangan kafir dalam perang khandaq, (hasil bahwa kaum muslimin akan bertahan dan melawan mereka).
      2.Dan untuk melakukan benteng pertahanan maka ada usulan yang sangat luar biasa (belum ada taktik seperti ini kecali apa yang diusulkan oleh sseorang yang ahli dalam perang dan beerpengalaman tentang tehnik dan sarana perang yaitu reacana membuat parit.
     3.Diwaktu penggalian parit ada suatu kebesaran Allah lewat mu'jiat nabi yang memecahkan batu besar seraya bertakbir (takbir pertama dinampakkan akan dikaruniai kunci kunci istana Persi ,dan yang keduakalinya dinampakkan istana Ramawi yang akan dikuasai kaum muslimin )dan keduanya telah dijanjikan bagi kaum muslimin
    4.Salman adalah seorang yang mengajukan usul pembuatan paritdan dialah penemu batu yang telah memancarkan rahasia yang mengandung berita gembira .dan dia masih hidup ketika rahasia itu menjadi kenyataan ,dilihat bahkan dialami dan dirasakannya sendiri
               
XI..Wafatnya
                  Asy Sa'bi telah meriwayatkan seraya berkata ,"Al Jazl telah menceritakan kepadaku dari istrinya Salman yang bernama Baqirah[14] seraya berkata,"ketika kematian itu mendatangi Salman maka beliau memanggilku ketika itu beliau berada diatas loteng yang memiliki 4pintu seraya berkata "wahai Baqirah bukalah pintu pintu ini ,karena pada hari ini aku akan kedatangan para tamu sementara aku tidak tahu dari pinti mana ia akan masuk dan mendatangiku "kemudian ia minta kasturi lalu menyuruhnya untuk mencampur air dengan kasturi  dan istrinya melakukan.Kemudian beliau berkata "semprotkanlah disekitar tempat tidurku "setelah itu beliau menyuruhnya untuk meninggalkan tempat tidurnya dan meminta unntuk diam niscaya negkau akan melihatku meninggal diatas tempat tidurku ketika ia melihatnya ,maka ruh beliau sudah diambil seakan-akan beliau tidur diatas tempat tidurnya .
Orang yang ahli beramal dan beribadah berkata "Salman termasuk orang yang panjang umurnya karena beliau termasuk orang yang menemukan wasiat ajaran isa dan hidup selama 250th bahkan sebagian ulama'berpendapat lebih dari itu(ada yang mengatakan 350 tahun) ,beliau wafat di kota mada'in kota bersejarah di Irak yang terletak disebelah selatan baghdad )pada masa khalifah Utsman bin Affan[15].Semoga allah meridlio keduanyya dan keduanya pun ridha kepadaNya.semenjak ia bertemu Rasulullah dan beriman kepadanya Salman hidup sebagai seorang merdeka sebagai pejuang yang berbakti .ia mengalami kehidupan pada masa khallifah Abu Bakar ,kemudian Amirul mu'minin Umar ibnu Khattab,lalu dimasa khalifah Utsman.Dikatakan dalam suatu riwayat bahwa dinatara para shahabat yang wafat di zaman khalifah Ali bin Abi thalib adalah Salman Al-Farisi .[16]salman wafat sebelum khalifah ali [17]


REFERENSI  :

ü  Dr .Abdurrahman  Rafaat  Al-Basaa,"kepahlawanan generasi shahabat Rasulullah"II/    cet.14,maktaabah Ar-risalah,th.1996.صور من حياة الصحاب) )
ü  Khalid Muhammad Khalid,"Rijaalu khaula Arrasul"dalam terjemahan"kaarakteristik   60 kehiduppan para shahabat rasulullah "cet.XVI/55-73,C.V.Diponegoro,Bandung.
ü  Ibnu Qayyim Al-Jauziyah,dalam kitabnya "fawaidul Fawaid",terjemahanya "mendulang faedah dari lautan ilmu"cet.V/224,pustaka Al-kautsar.فوائد الفوائد) )
ü  Abu Bakar Jabir Al- jazzaairi ,"al-ilmu wal 'ulama'dalam terjemahannya ,hal.2254-271.,pustaka Azzam.   العلم والعلماء ) )
ü  Shafiyurrahman  Al Mubaaraq Furi,"ithaafi  al-kiram"ta'liq dari kitab "bulughul maram min adillati al-ahkam"cet.ke-2 .Th.1997M/1417H."Maktabah Darussalam".
ü  Shafiyurrahman  Al mubaaraq furi"ar-rakhikummahtuum"shirah nabawiyah.
ü  Syah Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi,""حياة الصحا بةditahhqiq oleh syah Naayif Al_Abbaas dan mumammad "ali Ad-daulah,juzII/cet.ke-IV,darul Qalam 1986M/1403H,Damascus.
ü  Al-Imam Al-Hafidz Jalaluddin Abdirrahman Bin Abi Bakr As-Suyuthi ."تريح الخلفاء"ditahqiq oleh Muhammad muhyiddin Abdul Hamid, Al Maktabah Al Ashriyah, Bairut 1409 H / 1989 M.
والله أعلم باالصواب













[1] Di keluarkan oleh Abu Nuaim dari Hasan ,begitu juga dari ibnu saad"Hayaatu Ash-shahabah"juz.293/II.
[2] Dikeluarkan oleh Ibnu saad dari nu'man dalam"hayatus shahabah"hal.180 /juz.II.
[3] Diriwayatkan muslim.dan dikeluarkan oleh abi Na'im dan Abdil Barr dan 'Aidz bin Amru."Hayatus Shahabah"juz.II/hal.411
[4] Dikeluarkan oleh Abu Na'im dari Tsabit Al- Bunani,begitu juga dikeluarkan Oleh Tabrani ,Haisyami berkata :"bahwa rijalnya Tsiqat ,tetapi Tsabit belum pernah mendengar dari Salman dan Abu Darda'."Hayatus Shahabah "juz.II/hal.674.
[5] Dikeluarkan Oleh Abu Nu'aim dari Abu Juhaifah ,dan ditambahkan dari abu Ya'la ,turmidzi,Bazzar, ibnu Huzaimah , Darul Qudni ,Thabrani,Ibnu Hibban,sebagaimana di"Fathul Bari"juz:IV/151,dan Abu Sai'd dengan Lafadz berbeda."Hayatus Shahabah"juz.II/hal.692-693.
[6] Dikeluarkan ibnusa'ad daari stabit .
[7] Dikeluarkan Oleh Abu Naiim dari Abu Athiyyah ,begitu juga dikeluarkanoleh 'Askari.Lihat"Hayatu Ash-Shahabah".II/293.
[8] Riwayat ibnu abdi bar dari ibnu abdil wahab dan ubnu nafi'dari malik,dan dikeluarkan oleh Abi Said dari Nu'man Hamid ra.
[9] diriwayaatkan imamahmad dari abi qalabah sebagaiman dalam shaffatus shaffah
[10] Barangkali yang dimaksud adalah thalib alabbasi sebagaimana yang telah disebutkan tadi sehingga orang yang dituju beliau adalah  hudzauifah (dari Thabrani dari salah seorang Bani Abbas )"hayatus shahabah"juz.II/Hal.268.
[11] dileluarkan oleh Thabrani denganrijal yang shhih kecuali Yahya binIbrahim Al-Mas'udy (tsiqqah)
[12] menurut riwayat Bkhari dalam adab
[13] terjadi pada tahun ke 5Hyaitu antara kaum muslimin (3000) dengan kaum quraisy(bergabung dengan kabilah yang beranggapan bahwa islam sebagai lawan:yahudi,ghatfan )pasukan mereka berjumlah 10.000 dibawah pimpinan abu sufyan dan uyainah bin hishn (di nukil dari tafsir ibnu katsir:III/620-621).Al-Ahzab:10
[14] Wanita dari كندة(dari tempat bagian kufah)
[15] Ada yang mengatakan bahwa beliau meninggal di kota Madinah pada tahun 50 hijriyah.(foot not Bulughul   Maram yang dita'liq oleh Syah Mubarak furi) Halaman 34.
[16] As-Syuyuthi,"tharihukhul  khulafah"hal .212
[17] Jami'ut turmudzi hadist no.3928